Posted by : Dwayne Matthew Evan Kamis, 22 Desember 2016

Sebelumnya di Kamen Rider VVota

“Mereka berdua sedang terluka.. sekarang aku yang harus berjuang..” gumam Ryan ketika di perjalanan.

Sesampainya di sana pun ia bertemu dengan Dark Haruka, dengan bentuk Jack O’Lanterns.

“Wah, menarik. Berubah!” teriak Ryan.

*Music, on! River!* (aa.. aa.. aa.. aa.. aa….)

“Ternyata kau lebih lemah dari temanmu itu ya!” kata Dark Haruka sambil mengejek.

“Tidak secepat itu!” teriak Kamen Rider MC.

Kamen Rider MC menggerakkan elemen airnya itu untuk menangkis Bombkin.

“Kau tidak sadar ya? Labu milikmu itu terkena air, bom itu tidak akan bisa meledak. Harusnya kau sadar!” jawab Kamen Rider MC.

Dark Haruka menjadi marah. Ia mulai mengeluarkan Dark Auranya. Ia mengeluarkan Bombkin yang berwarna merah darah. Ia melemparkannya kepada Kamen Rider MC.

“Sial!” teriak Kamen Rider MC sambil berusaha menghindar.

***

“Mari kita coba ini!” kata Kamen Rider VVota sambil mengeluarkan Music Card lain, lalu menggesekannya di MC Driver.

*Music, on! Yang mencinta, fortune cookie! Cangkang itu ayo cepat pecahkan saja!* (hei.. hei.. heii….)

Seketika form Kamen Rider MC berubah menjadi form dengan lampu-lampu neon disko tahun 80an, lalu ia bergaya dengan gaya lagu “Yang Mencinta Fortune Cookie”. Gerakan mirip Kamehameha itu menarik benda-benda kecil yang ada di sekitarnya, berkumpul menjadi berbentuk seperti Fortune Cookie, lalu dilemparlah Fortune Cookie itu ke Red BombKin. Melihat hal itu, Dark Haruka menjadi semakin marah, dan ia memukul lebih banyak Red BombKin dengan BomBatnya.

“Bagaimana? Mau Fortune Cookie?” tanya Kamen Rider MC sambil menekan tombol di MC Driver.

*Hei.. hei.. heii….*

Kamen Rider MC seperti memegang cambuk bercahaya di tangan kanannya. Sesudah melakukan gerakan “Hei Hei Hei” dari Fortune Cookie, ia langsung mencambuk Dark Haruka yang hendak memukul lebih banyak Red BombKin, yang menyebabkan Red BombKin terjatuh dan meledak tepat di mana Dark Haruka berdiri.

“Dia lengah! Waktunya Hissatsu!” teriak Kamen Rider MC.

*Janganlah menyerah dalam menjalani hidup~ Akan datang keajaiban yang tak terduga~ Hei Hei Hei!*

“Love Stroke!” teriak Kamen Rider MC sambil mencambuk Dark Haruka.

“Iyaaaaaa (tidaaaaaakk)!!!” teriak Dark Haruka, sebelum dirinya meledak.

Sesudah ledakan dari Dark Haruka itu, ada sebuah cahaya biru yang keluar.

“Turima kasih! Turnyata kakak sayang sama aku!” kata cahaya biru itu dengan logat Jepang.

“Ha…Harugon…” kata Kamen Rider MC terbata-bata.

Cahaya biru itu lalu terbang ke suatu tempat, mungkin kembali ke tubuh aslinya. Seusai mengalahkan Dark Haruka, Ryan kembali ke rumah Anton untuk melihat keadaan Evan dan Karen. Untungnya mereka berdua sudah sadar.

“Sudah sadar?” tanya Ryan.

“Sudah… terima kasih loh sudah membantu kami di theater kemarin.” Kata Evan.

“Iya tidak apa-apa..” kata Ryan ke Evan, lalu ia bertanya kepada Anton, “Apa yang terjadi?”

“Lisa menggunakan seluruh kekuatannya supaya sugesti dari Dark Ve bisa di-bypass sehingga mereka bisa sadar kembali.” Kata Anton. “Tapi tetap saja, ada kekurangannya..”

“Jadi kita harus mengalahkan Dark Ve terlebih dahulu ya.. lalu Lisa di mana?” gumam Ryan.

“Iya.. untuk saat ini, jika terlalu lelah, mereka pasti akan langsung tumbang. Lisa sedang beristirahat, dia sangat lelah karena menggunakan seluruh kekuatannya. Kami harus berterima kasih kepadanya.” Kata Anton.

Tiba-tiba Karen datang sambil membawa handphonenya.

“Gawat… ada monster vampir kali ini! Van, jangan marah ya… monster itu adalah…” kata Karen.

“Shanju kan? Aku menyadarinya. Dark Ve adalah jelmaan dari kostum Black Angel di single Halloween Night. Anton bilang juga ada serangan dari monster Jack O’Lanterns, yang ternyata adalah Haruka. Jadi bicara soal vampir, pasti Shanju.” Kata Evan memotong.

“Baiklah, ayo kita ke sana.” Kata Karen.

Mereka pun bergegas ke sana sambil membawa driver mereka masing-masing. Ryan juga ikut ke sana.

***

“Wah, kalian cepat juga ya. Aku tak menyangka kalian berdua akan selamat dari racun yang kak Ve berikan. Terus kau siapa ya?” tanya Dark Shanju.

“Heheh. Berisik.” Kata Evan dengan menantang.

“Wah?” kata Shanju terkejut.

“Kau memang oshiku, dan aku meminta maaf karena mengalahkanmu. Tapi demi kedamaian dunia peridolan, dan untuk para fans! Izinkan aku mengalahkanmu!” teriak Evan. “Berubah!”

“Berubah!” teriak Karen.

*Junianatha Form*

*Light Form! My light is eternal! My speed is undefeated! Light Speed is awesome!*

“Mempunyai daya tarik… eh bukan… alah! Kamen Rider VVota!” teriak Kamen Rider VVota.

“Ayo maju!” teriak Kamen Rider Senbatsu.

Ketika keduanya mendekat dengan serangan masing-masing, Dark Shanju langsung mengeluarkan banyak kelelawar dalam jumlah yang banyak dari balik tangannya. Kelelawar itu menabrak kedua Rider hingga terpental, lalu para kelelawar itu berkumpul di tanah dan menjadi selusin monster kelelawar.

“Wah, licik!” teriak Kamen Rider Senbatsu.

“Enak saja mengatai Shanju licik! Dark Auranya yang licik!” teriak Kamen Rider VVota.

“Yahelah, dasar Vvots, masih sempat saja memikirkan hal itu!” teriak Kamen Rider Senbatsu sambil mengeluarkan Dual Shadow Swordnya.

“Cih…” gumam Kamen Rider VVota sambil mengeluarkan Light Sword miliknya.

Kamen Rider Senbatsu langsung bergerak dengan kecepatan cahaya untuk menghabisi selusin pasukan kelelawar itu dengan 1 tebasan. Setiap pasukan kelelawar itu terkena tebasan, akan memecahkan diri lagi menjadi kelelawar-kelelawar lagi, yang mengganggu Kamen Rider Senbatsu.

“Giliranku!” teriak Kamen Rider VVota sambil mengganti mode Light Sword menjadi GuitAxe.

Kamen Rider VVota memainkan lagu Heavy Rotation. Tapi petikan gitar itu membuat telinga Dark Shanju sakit, dan ia malah langsung melepaskan Dark Auranya.

“EVAN! Apa yang kau lakukan?” teriak Kamen Rider Senbatsu.

“Memangnya aku ngapain? EH YA AMPUN!” kata Kamen Rider VVota.

“Tapi dia sedang lengah, bisa diselesaikan dengan cepat! Waktunya hissatsu!” teriak Kamen Rider Senbatsu.

Kamen Rider Senbatsu berlari dengan kecepatan cahaya ke arah Dark Shanju yang sedang menutup telinganya. Seketika Dual Shadow Swordnya menjadi bercahaya, lalu saat hendak menebaskan kedua pedangnya itu, tiba-tiba ia terhenti.

“UHUAKHH.. kenapa terhenti?” gumam Kamen Rider Senbatsu yang tiba-tiba berubah menjadi manusia.

“Kok bisa?!” kata Kamen Rider VVota  yang langsung menghentikan permainan gitarnya.

“Sial! Perutku.. kok perih ya.. kok badanku sakit begini… ya?” gumam Karen yang masih memegangi Dual Shadow Swordnya itu, lalu terjatuh ke tanah.

“Sekarang giliranku. Hehehe.” Kata Dark Shanju.

“Sial! Aku tidak punya pilihan lain, berubah!” teriak Ryan.

*Music, on! Yang mencinta, fortune cookie! Cangkang itu ayo cepat pecahkan saja!* (hei.. hei.. heii….)

Kamen Rider MC menekan tombol di MC Drivernya.

*Hei.. hei.. heii….*

Dark Shanju kembali terganggu dengan suara itu dan langsung menutup telinganya.

“Evan, sekarang! Selamatkan Karen!” teriak Kamen Rider MC.

“Baiklah! Teh Imel, mohon bantuannya!” teriak Evan.

*GEN-GEN-GENERAL~ GEN-GEN-GEN-GENERAL~ GENERAL MANAGER: Laksani Form*

*Shining!*

Dengan sekali terang yang menyala dari Laksani Sword, Kamen Rider VVota pun berlari ke arah Karen dan hendak menyelamatkannya. Namun saat sudah sampai di samping tubuh Karen, ia terhenti, lalu kembali ke wujud manusia, lalu ia tersungkur ke tanah.

“Sial!” teriak Kamen Rider MC dan Evan.

“HUAAAAKKHH!!” teriak Dark Shanju sambil menghempaskan mereka berdua dengan Dark Auranya.

Evan dan Karen terlempar sangat jauh. Untung saja Evan berhasil meraih tubuh Karen, sehingga Karen tidak terpental terlalu jauh.

“Kalian berdua, pergilah! Akan kuurus dia!” teriak Kamen Rider MC.

“Tidak! Biarkan aku yang mengurusnya! Kau bawalah dia ke rumah sakit! Jangan lupa panggil Anton juga!” kata Evan.

“Dia dalam perjalanan! Lebih baik kau yang pergi!” kata Kamen Rider MC.

“Jika yang kau lawan itu adalah oshimu, kau pasti mengerti!” teriak Evan.

“Cih. Baiklah!” teriak Kamen Rider MC.

Kamen Rider MC dan Evan pun bertukar posisi. Evan yang sudah terengah-engah dengan beberapa luka kecil di tubuhnya pun menggenggam Ultimate PP di tangan kirinya.

***

Selanjutnya di Kamen Rider VVota

“Hei Shan! Dengarkan aku dulu dong!” teriak Evan yang masih berusaha menghindar. Dengarkanlah permintaanku ini: maukah kau tetap menjadi idol yang manis dan selalu disiplin, menjadi kapten team J, menjadi Pioneer Team J, menjadi Pioneer JKT48? Jika begitu, maka bolehkah aku men-support-mu lebih lagi?”

*Junianatha Form*

“Berubah!” teriak Evan.

“Percuma saja!” teriak Dark Shanju.

“Izinkan aku untuk mensupport tulus.” Kata Kamen Rider VVota sambil mengeluarkan GuitAxe.

“Kenapa kau menangkapku?!” tanya Dark Shanju.

“Aku ini fansmu, ingat kan?” kata Kamen Rider VVota yang kembali ke wujud manusia. “Seorang fans akan tetap mendukung oshinya, meskipun oshinya sedang jatuh, atau melakukan hal yang tidak mengenakan di hati. Karena itulah, yang dinamakan support tulus.”


Episode 24: Permintaan Seorang Fans

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Any Suggestions/Comments?

Follow


Followers

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © 2016 Kamen Rider VVota -Black Rock Shooter- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan - Re-Designed by Dwayne Matthew Evan