Kamis, 02 Februari 2017
Sebelumnya di Kamen Rider VVota

“Love Stroke!” teriak Kamen Rider MC sambil mencambuk Dark Haruka.

Turima kasih! Turnyata kakak sayang sama aku!” kata cahaya biru itu dengan logat Jepang.

Tiba-tiba Karen datang sambil membawa handphonenya.

“Gawat… ada monster vampir kali ini! Van, jangan marah ya… monster itu adalah…” kata Karen.

“Shanju kan?” Kata Evan memotong.

“Waktunya hissatsu!” teriak Kamen Rider Senbatsu. “UHUAKHH.. kenapa terhenti? Sial! Perutku.. kok perih ya.. kok badanku sakit begini… ya?” gumam Karen yang masih memegangi Dual Shadow Swordnya itu, lalu terjatuh ke tanah.

“Kalian berdua, pergilah! Akan kuurus dia!” teriak Kamen Rider MC.

“Tidak! Biarkan aku yang mengurusnya! Kau bawalah dia ke rumah sakit! Jika yang kau lawan itu adalah oshimu, kau pasti mengerti!” kata Evan.

***

Kamen Rider MC dan Evan pun bertukar posisi. Evan yang sudah terengah-engah dengan beberapa luka kecil di tubuhnya pun menggenggam Ultimate PP di tangan kirinya. Ia pun membuka braceletnya untuk memasukkan Ultimate PPnya, tapi saat bracelet sudah dibuka, ia dengan sengaja menjatuhkan Ultimate PPnya ke tanah.

“Loh kenapa? Sudah menyerah ya?” tanya Dark Shanju dengan mengejek.

“Menyerah? Siapa yang menyerah?” balas Evan dengan mengejek juga.

“Cih, kau ternyata ingin mati ya?” kata Dark Shanju.

Dark Shanju pun langsung mengeluarkan kembali kelelawar dari balik tangannya.

“Sial, aku lupa mempertimbangkan hal seperti ini!” teriak Evan sambil menghindar.

“Mati kau!!” teriak Dark Shanju.

“Hei Shan! Dengarkan aku dulu dong!” teriak Evan yang masih berusaha menghindar.

“Aku harus mendengarkan apa dari gelandangan macam dirimu?”

Sialan… dipanggil gelandangan sama oshi sendiri...” gumam Evan di dalam hati.

“Coba dengarkan aku dulu!” teriak Evan.

“Hmm.. baiklah…” kata Dark Shanju sambil menghentikan serangannya.

“Begini.. jadi…” Evan mulai berbicara.

“Rasakan ini!” teriak Dark Shanju sambil menyerang Evan dengan kelelawar lebih banyak lagi.

Evan pun terlempar jauh masih diserang oleh kelelawar-kelelawar itu.

“H-Hei, i-itu tidak adil!” teriak Evan dalam kesakitan. “D-Dengarkan aku dulu, serius!”

“Haduh… baiklah.. aku akan mendengarkanmu.” Kata Dark Shanju yang merasa kecewa belum menghabisi Evan, karena terpaksa mendengar dia terlebih dahulu.

“Shan, ingat kan? Waktu masih jadi member JKT48?” tanya Evan.

“Hah? JKT48? Itu sebentar lagi akan berubah jadi budak-budaknya Dark Veranda! Buat apa diingat?!” jawab Dark Shanju.

“Jawab saja lah!” teriak Evan.

“Cih, dasar wota. Tentu saja aku ingat, tapi apa sih poin dari menyanyi dan menari di depan orang banyak?” tanya Dark Shanju yang kesal dengan pertanyaan menyangkut JKT48 ini.

“Tujuannya? Untuk menghibur para fans… dan untuk menjadi idol yang dekat dengan fans…” jawab Evan. “Kau ingat kan, kau itu kapten team J!”

“Aku memanglah kapten team J, dan sebentar lagi akan menjadi komandan pasukannya kak Ve!” teriak Dark Shanju.

“Ingat, kau itu kapten, dan Ve itu berada di bawahmu! Kaulah atasannya!” kata Evan, mencoba menyadarkan Dark Shanju. “Kalau begini caranya, kau tidak lain lagi adalah budaknya Ve…”

“APAA? TIDAK MUNGKIN!! MATI KAU MANUSIA!” teriak Dark Shanju sambil melepaskan kemarahannya.

Tiba-tiba Dark Aura pun keluar dari tubuhnya dan keluarlah sayap kelelawar yang besar dari punggung Dark Shanju. Dark Shanju pun terbang dan berusaha membunuh Evan.

“Sial, salah kata! Aku bisa mati! Tapi kalau aku berubah…” gumam Evan.

“Shan, dengarkan aku dulu!” teriak Evan.

“Tidak ada yang perlu didengarkan lagi!!!” teriak Dark Shanju marah.

“Kau adalah idolku! Jadi dengarkanlah permintaanku ini!” teriak Evan.

“Permintaan apa lagi?! Tidak ada permintaan apa-apa, dan aku bukanlah idolmu!” teriak Dark Shanju.

“Kau adalah idolku! Dan akan selamanya begitu! Dengarkanlah permintaanku ini: maukah kau tetap menjadi idol yang manis dan selalu disiplin, menjadi kapten team J, menjadi Pioneer Team J, Pioneer JKT48? Jika begitu, maka bolehkah aku men-support-mu lebih lagi?” tanya Evan.

“Ya ya ya, terserah kau saja lah…” kata Dark Shanju yang agak sedikit kesal, dan amarahnya pun mulai menurun.

“Baiklah kalau begitu… izinkan aku mengalahkanmu!” teriak Evan.

Evan berlari ke arah Ultimate PP yang ia jatuhkan tadi. Dark Shanju pun menyerang Evan, dengan harapan Evan akan mati sebelum bisa menyentuh Ultimate PPnya. Mengetahui sedang diserang, Evan mempercepat langkahnya, lalu ia melompat, dan berguling, tepat di atas Ultimate PP itu.

*Junianatha Form*

“Berubah!” teriak Evan.

“Percuma saja!” teriak Dark Shanju.

“Izinkan aku untuk mensupport tulus.” Kata Kamen Rider VVota sambil mengeluarkan GuitAxe.

***

Di sisi lain. Karen pun diperiksa oleh Ryan tentang rasa sakit di badannya, dan sedang mencari penyebab kenapa Karen tiba-tiba berubah menjadi manusia lagi, meskipun staminanya masih kuat.

“Sial… ini gejala yang sangat aneh… aku tidak bisa mencari penyebabnya… mungkin Anton bisa membantu… tapi dia tidak di sini lagi!” gumam Ryan.

“Anton juga tidak dapat membantu” kata sebuah suara.

“Eh… Belt-san! Sedang apa di sini?” tanya Ryan.

“Ya. Sejak Karen mendapatkan Light Form, aku terus mengawasi penggunaannya. Sebenarnya masih ada kekurangan di form ini.” Kata Belt-san.

“Kekurangan?” tanya Ryan.

“Iya. Teori untuk bergerak dengan kecepatan cahaya adalah kau harus bisa mengubah tubuhmu menjadi sangat kecil, menjadi partikel-partikel kecil, hingga tubuhmu tidak memiliki massa lagi, itulah cara agar kau bisa bergerak dengan kecepatan cahaya…” kata Belt-san.

“Dan kekurangannya… apa?” tanya Ryan.

“Kekurangannya adalah, aku belum bisa menutupi adanya kebocoran partikel. Maksudnya saat Karen bergerak dengan kecepatan cahaya, partikel tubuhnya bisa saja ada yang tertinggal, ataupun tidak menyatu lagi di bagian yang semula. Jika begini terus, ia akan mati.” Kata Belt-san.

“Lalu kenapa kau membuat alat itu!? Kenapa menjadikan Karen percobaan!?” tanya Ryan marah.

“Hmmm…” gumam Belt-san. “Aku teralihkan…”

“AAARGGH! Teralihkan katamu?!” teriak Ryan, marah, lalu ia meninggalkan ruangan.

Tak ada yang menyadari, Lisa daritadi mendengar pembicaraan mereka, karena Lisa masih terbaring di ruangan itu. Ia sudah tersadar ternyata.

***

Dark Shanju masih menyerang Kamen Rider VVota tanpa lengah sekalipun, dan Kamen Rider VVota pun belum menyerang sama sekali, tapi ia terus bertahan dengan GuitAxenya. Ia tidak pernah sempat untuk memainkan GuitAxenya untuk membuat Dark Shanju lengah. Dark Shanju masih berterbang-terbangan dengan sayap kelelawarnya.

“Sial, kalau begini terus, bakalan aku yang kalah!” teriak Kamen Rider VVota. “Aku harus cari celah, minimal aku bisa mainin reff 1 lagu!”

Serangan Dark Shanju pun makin menjadi, dengan serangan kelelawar seperti tembakan sebuah senjata. Kamen Rider VVota menangkis serangannya seperti bermain baseball; ia memukul “bola” kelelawar itu dengan “bat”(GuitAxe). Setiap tangkisannya ia coba untuk diarahkan ke Dark Shanju. Pukulan demi pukulan, akhirnya ia berhasil mengenai Dark Shanju dengan membalikkan serangannya.

“Yes kena! Ini saatnya!” teriak Kamen Rider VVota.

Kamen Rider VVota pun memainkan lagu Papan Penanda Isi Hati (Kokoro no Placard).

“Papan penanda isi hati
Padahal jika kau melihat
Pasti akan mengerti, perasaanku
Jika di sini aku tulis
‘Aku suka pada dirimu’
Walau dada berdebar
Walaupun berkeringat
Bisa ungkapkan cinta~”

Dark Shanju yang masih terbang pun lengah, ia menutup telinganya, dan tiba-tiba sayap di punggungnya menghilang, dan ia pun terjatuh. Kamen Rider VVota langsung berlari, melompat dan menangkap Dark Shanju yang terjatuh. Mereka pun mendarat di tanah.

“Kenapa kau menangkapku?!” tanya Dark Shanju.

“Aku ini fansmu, ingat kan?” kata Kamen Rider VVota yang kembali ke wujud manusia. “Seorang fans akan tetap mendukung oshinya, meskipun oshinya sedang jatuh, atau melakukan hal yang tidak mengenakan di hati. Karena itulah, yang dinamakan support tulus.”

“Tunggu… aku ingat sesuatu… aku seperti melihat cahaya…” kata Dark Shanju yang seperti mendapatkan pencerahan.

“Selamat datang kembali… Shan…” kata Evan sambil tersenyum.

Evan pun maju selangkah, dan memeluk Dark Shanju. Seketika baju vampir berwarna hitam milik Dark Shanju pun berubah menjadi putih. Shanju pun memeluk Evan kembali, hingga perlahan Shanju berubah menjadi cahaya biru, lalu terbang kembali ke tubuh aslinya.

“Woi, Evan! Apaan tuh tadi?! Golden rules woi! Golden rules! Awas diblacklist!” teriak Anton yang kesal melihat kejadian itu.

“Ton… aku gesrek… bantu aku pulang….” Gumam Evan, gesrek.

***

Selanjutnya di Kamen Rider VVota

“Karen akan mati jika ia berubah menjadi Kamen Rider lagi.” Kata Ryan.

“Apa? Benarkah?” tanya Anton tidak yakin.

“Benar. Light Form hanyalah percobaan gagal Belt-san yang lainnya, dan ia menjadikan asisten kepercayaannya menjadi kelinci percobaan!” kata Ryan.

*SCRATCH*

“Sialan!! Siapa itu?!” teriak Ryan.

“Halo kak, ingat aku? Hahahaha.” Kata Dark Werewolf.

“Wah.. ternyata.. MinLid ya.. lama tak jumpa.. hehehe…” kata Ryan.

“Tenanglah.. aku hanya akan mencakar jantungmu!” bisik Dark Lidya.

Dark Lidya sudah melompat, ia mengeluarkan cakar tajamnya yang tinggal beberapa jengkal lagi dari jantung Kamen Rider MC. Kamen Rider MC hanya menutup matanya.

“Aarrghh!!!” teriak salah seorang Kamen Rider.


Episode 25: Perjalanan Akhir Kamen Rider?

Episode 24: Permintaan Seorang Fans

Posted by Dwayne Matthew Evan
Kamis, 22 Desember 2016
Sebelumnya di Kamen Rider VVota

“Mereka berdua sedang terluka.. sekarang aku yang harus berjuang..” gumam Ryan ketika di perjalanan.

Sesampainya di sana pun ia bertemu dengan Dark Haruka, dengan bentuk Jack O’Lanterns.

“Wah, menarik. Berubah!” teriak Ryan.

*Music, on! River!* (aa.. aa.. aa.. aa.. aa….)

“Ternyata kau lebih lemah dari temanmu itu ya!” kata Dark Haruka sambil mengejek.

“Tidak secepat itu!” teriak Kamen Rider MC.

Kamen Rider MC menggerakkan elemen airnya itu untuk menangkis Bombkin.

“Kau tidak sadar ya? Labu milikmu itu terkena air, bom itu tidak akan bisa meledak. Harusnya kau sadar!” jawab Kamen Rider MC.

Dark Haruka menjadi marah. Ia mulai mengeluarkan Dark Auranya. Ia mengeluarkan Bombkin yang berwarna merah darah. Ia melemparkannya kepada Kamen Rider MC.

“Sial!” teriak Kamen Rider MC sambil berusaha menghindar.

***

“Mari kita coba ini!” kata Kamen Rider VVota sambil mengeluarkan Music Card lain, lalu menggesekannya di MC Driver.

*Music, on! Yang mencinta, fortune cookie! Cangkang itu ayo cepat pecahkan saja!* (hei.. hei.. heii….)

Seketika form Kamen Rider MC berubah menjadi form dengan lampu-lampu neon disko tahun 80an, lalu ia bergaya dengan gaya lagu “Yang Mencinta Fortune Cookie”. Gerakan mirip Kamehameha itu menarik benda-benda kecil yang ada di sekitarnya, berkumpul menjadi berbentuk seperti Fortune Cookie, lalu dilemparlah Fortune Cookie itu ke Red BombKin. Melihat hal itu, Dark Haruka menjadi semakin marah, dan ia memukul lebih banyak Red BombKin dengan BomBatnya.

“Bagaimana? Mau Fortune Cookie?” tanya Kamen Rider MC sambil menekan tombol di MC Driver.

*Hei.. hei.. heii….*

Kamen Rider MC seperti memegang cambuk bercahaya di tangan kanannya. Sesudah melakukan gerakan “Hei Hei Hei” dari Fortune Cookie, ia langsung mencambuk Dark Haruka yang hendak memukul lebih banyak Red BombKin, yang menyebabkan Red BombKin terjatuh dan meledak tepat di mana Dark Haruka berdiri.

“Dia lengah! Waktunya Hissatsu!” teriak Kamen Rider MC.

*Janganlah menyerah dalam menjalani hidup~ Akan datang keajaiban yang tak terduga~ Hei Hei Hei!*

“Love Stroke!” teriak Kamen Rider MC sambil mencambuk Dark Haruka.

“Iyaaaaaa (tidaaaaaakk)!!!” teriak Dark Haruka, sebelum dirinya meledak.

Sesudah ledakan dari Dark Haruka itu, ada sebuah cahaya biru yang keluar.

“Turima kasih! Turnyata kakak sayang sama aku!” kata cahaya biru itu dengan logat Jepang.

“Ha…Harugon…” kata Kamen Rider MC terbata-bata.

Cahaya biru itu lalu terbang ke suatu tempat, mungkin kembali ke tubuh aslinya. Seusai mengalahkan Dark Haruka, Ryan kembali ke rumah Anton untuk melihat keadaan Evan dan Karen. Untungnya mereka berdua sudah sadar.

“Sudah sadar?” tanya Ryan.

“Sudah… terima kasih loh sudah membantu kami di theater kemarin.” Kata Evan.

“Iya tidak apa-apa..” kata Ryan ke Evan, lalu ia bertanya kepada Anton, “Apa yang terjadi?”

“Lisa menggunakan seluruh kekuatannya supaya sugesti dari Dark Ve bisa di-bypass sehingga mereka bisa sadar kembali.” Kata Anton. “Tapi tetap saja, ada kekurangannya..”

“Jadi kita harus mengalahkan Dark Ve terlebih dahulu ya.. lalu Lisa di mana?” gumam Ryan.

“Iya.. untuk saat ini, jika terlalu lelah, mereka pasti akan langsung tumbang. Lisa sedang beristirahat, dia sangat lelah karena menggunakan seluruh kekuatannya. Kami harus berterima kasih kepadanya.” Kata Anton.

Tiba-tiba Karen datang sambil membawa handphonenya.

“Gawat… ada monster vampir kali ini! Van, jangan marah ya… monster itu adalah…” kata Karen.

“Shanju kan? Aku menyadarinya. Dark Ve adalah jelmaan dari kostum Black Angel di single Halloween Night. Anton bilang juga ada serangan dari monster Jack O’Lanterns, yang ternyata adalah Haruka. Jadi bicara soal vampir, pasti Shanju.” Kata Evan memotong.

“Baiklah, ayo kita ke sana.” Kata Karen.

Mereka pun bergegas ke sana sambil membawa driver mereka masing-masing. Ryan juga ikut ke sana.

***

“Wah, kalian cepat juga ya. Aku tak menyangka kalian berdua akan selamat dari racun yang kak Ve berikan. Terus kau siapa ya?” tanya Dark Shanju.

“Heheh. Berisik.” Kata Evan dengan menantang.

“Wah?” kata Shanju terkejut.

“Kau memang oshiku, dan aku meminta maaf karena mengalahkanmu. Tapi demi kedamaian dunia peridolan, dan untuk para fans! Izinkan aku mengalahkanmu!” teriak Evan. “Berubah!”

“Berubah!” teriak Karen.

*Junianatha Form*

*Light Form! My light is eternal! My speed is undefeated! Light Speed is awesome!*

“Mempunyai daya tarik… eh bukan… alah! Kamen Rider VVota!” teriak Kamen Rider VVota.

“Ayo maju!” teriak Kamen Rider Senbatsu.

Ketika keduanya mendekat dengan serangan masing-masing, Dark Shanju langsung mengeluarkan banyak kelelawar dalam jumlah yang banyak dari balik tangannya. Kelelawar itu menabrak kedua Rider hingga terpental, lalu para kelelawar itu berkumpul di tanah dan menjadi selusin monster kelelawar.

“Wah, licik!” teriak Kamen Rider Senbatsu.

“Enak saja mengatai Shanju licik! Dark Auranya yang licik!” teriak Kamen Rider VVota.

“Yahelah, dasar Vvots, masih sempat saja memikirkan hal itu!” teriak Kamen Rider Senbatsu sambil mengeluarkan Dual Shadow Swordnya.

“Cih…” gumam Kamen Rider VVota sambil mengeluarkan Light Sword miliknya.

Kamen Rider Senbatsu langsung bergerak dengan kecepatan cahaya untuk menghabisi selusin pasukan kelelawar itu dengan 1 tebasan. Setiap pasukan kelelawar itu terkena tebasan, akan memecahkan diri lagi menjadi kelelawar-kelelawar lagi, yang mengganggu Kamen Rider Senbatsu.

“Giliranku!” teriak Kamen Rider VVota sambil mengganti mode Light Sword menjadi GuitAxe.

Kamen Rider VVota memainkan lagu Heavy Rotation. Tapi petikan gitar itu membuat telinga Dark Shanju sakit, dan ia malah langsung melepaskan Dark Auranya.

“EVAN! Apa yang kau lakukan?” teriak Kamen Rider Senbatsu.

“Memangnya aku ngapain? EH YA AMPUN!” kata Kamen Rider VVota.

“Tapi dia sedang lengah, bisa diselesaikan dengan cepat! Waktunya hissatsu!” teriak Kamen Rider Senbatsu.

Kamen Rider Senbatsu berlari dengan kecepatan cahaya ke arah Dark Shanju yang sedang menutup telinganya. Seketika Dual Shadow Swordnya menjadi bercahaya, lalu saat hendak menebaskan kedua pedangnya itu, tiba-tiba ia terhenti.

“UHUAKHH.. kenapa terhenti?” gumam Kamen Rider Senbatsu yang tiba-tiba berubah menjadi manusia.

“Kok bisa?!” kata Kamen Rider VVota  yang langsung menghentikan permainan gitarnya.

“Sial! Perutku.. kok perih ya.. kok badanku sakit begini… ya?” gumam Karen yang masih memegangi Dual Shadow Swordnya itu, lalu terjatuh ke tanah.

“Sekarang giliranku. Hehehe.” Kata Dark Shanju.

“Sial! Aku tidak punya pilihan lain, berubah!” teriak Ryan.

*Music, on! Yang mencinta, fortune cookie! Cangkang itu ayo cepat pecahkan saja!* (hei.. hei.. heii….)

Kamen Rider MC menekan tombol di MC Drivernya.

*Hei.. hei.. heii….*

Dark Shanju kembali terganggu dengan suara itu dan langsung menutup telinganya.

“Evan, sekarang! Selamatkan Karen!” teriak Kamen Rider MC.

“Baiklah! Teh Imel, mohon bantuannya!” teriak Evan.

*GEN-GEN-GENERAL~ GEN-GEN-GEN-GENERAL~ GENERAL MANAGER: Laksani Form*

*Shining!*

Dengan sekali terang yang menyala dari Laksani Sword, Kamen Rider VVota pun berlari ke arah Karen dan hendak menyelamatkannya. Namun saat sudah sampai di samping tubuh Karen, ia terhenti, lalu kembali ke wujud manusia, lalu ia tersungkur ke tanah.

“Sial!” teriak Kamen Rider MC dan Evan.

“HUAAAAKKHH!!” teriak Dark Shanju sambil menghempaskan mereka berdua dengan Dark Auranya.

Evan dan Karen terlempar sangat jauh. Untung saja Evan berhasil meraih tubuh Karen, sehingga Karen tidak terpental terlalu jauh.

“Kalian berdua, pergilah! Akan kuurus dia!” teriak Kamen Rider MC.

“Tidak! Biarkan aku yang mengurusnya! Kau bawalah dia ke rumah sakit! Jangan lupa panggil Anton juga!” kata Evan.

“Dia dalam perjalanan! Lebih baik kau yang pergi!” kata Kamen Rider MC.

“Jika yang kau lawan itu adalah oshimu, kau pasti mengerti!” teriak Evan.

“Cih. Baiklah!” teriak Kamen Rider MC.

Kamen Rider MC dan Evan pun bertukar posisi. Evan yang sudah terengah-engah dengan beberapa luka kecil di tubuhnya pun menggenggam Ultimate PP di tangan kirinya.

***

Selanjutnya di Kamen Rider VVota

“Hei Shan! Dengarkan aku dulu dong!” teriak Evan yang masih berusaha menghindar. Dengarkanlah permintaanku ini: maukah kau tetap menjadi idol yang manis dan selalu disiplin, menjadi kapten team J, menjadi Pioneer Team J, menjadi Pioneer JKT48? Jika begitu, maka bolehkah aku men-support-mu lebih lagi?”

*Junianatha Form*

“Berubah!” teriak Evan.

“Percuma saja!” teriak Dark Shanju.

“Izinkan aku untuk mensupport tulus.” Kata Kamen Rider VVota sambil mengeluarkan GuitAxe.

“Kenapa kau menangkapku?!” tanya Dark Shanju.

“Aku ini fansmu, ingat kan?” kata Kamen Rider VVota yang kembali ke wujud manusia. “Seorang fans akan tetap mendukung oshinya, meskipun oshinya sedang jatuh, atau melakukan hal yang tidak mengenakan di hati. Karena itulah, yang dinamakan support tulus.”


Episode 24: Permintaan Seorang Fans

Episode 23: Melawan Oshi?!

Posted by Dwayne Matthew Evan
Sebelumnya di Kamen Rider VVota

“Bagus. Segera, kau akan menjadi orang yang menggantikan Chou Moenster, Dark Angel.” Kata Habire. “Dengan ini, para Rider akan hancur untuk selamanya. Lahirlah kembali! Halloweenster!”

“Nah, kan waktu itu kau sudah TewoTeran, Ton, sekarang waktunya #TnMkuy!” kata Evan.

“Ada ulah Habire di teater!” kata Ryan.

“Ya, kami tahu, dia muncul di depan kami!” jawab Anton.

“Ternyata kau lemah ya.. eh.. tapi tidak.. sebenarnya aku yang lemah? Entahlah.. aku tidak percaya diri terhadap diriku.” Kata Dark Ve sambil memegang dagu Kamen Rider VVota.

“TIDAK SECEPAT ITU!” teriak Kamen Rider Senbatsu.

“Kalian… lemah.” Kata Dark Ve, lalu menghilang.

Kamen Rider VVota dan Kamen Rider Senbatsu pun langsung tersungkur ke lantai, di saat yang bersamaan, setelah berubah ke wujud manusia.

***

Tiba-tiba datanglah seseorang yang hanya terlihat siluet tubuhnya saja, karena lampu yang menyorot di belakangnya.

“Cih.” Gumam orang itu, sambil berlari kembali keluar teater.

Orang itu mencari-cari jejak-jejak partikel seperti bubuk hitam yang bertebaran di FX, yang ia percaya adalah langkah dari Dark Ve.

“Jadi kau menyadarinya ya?” kata Dark Ve. “Tapi kau pasti sudah tahu bahwa ini adalah perangkap!”

“Memang aku tahu sejak awal! Aku memang mencarimu! Berubah!” kata orang itu.

Orang itu mengeluarkan sebuah music card, dan menggesekkannya di MC Driver di pinggangnya.

*Music, on! River!* (aa.. aa.. aa.. aa.. aa….) *bagian lagu di River*

“Satu langkah maju! Believe yourself! River!” teriak orang yang berubah menjadi Rider itu. “Aku Kamen Rider MC, music on!”

“Mungkin maksudnya satu langkah mundur? Tapi aku tidak tahu.. aku tidak yakin.. apakah aku juga akan menang ya? Hahah..” kata Dark Ve sambil memanggil pedang hitam keemasannya.

“Baiklah, aku akan menggunakan MeloDagger.” Kata Kamen Rider MC sambil berlari mau menyerang Dark Ve.

***

“Evan, Evan, kau tidak apa-apa? Evan!” panggil Anton.

“Ehh, ada apa? Apa yang terjadi?” tanya Evan.

“Kau tidak ingat? Dark Ve terakhir membisikkan sesuatu sebelum ia pergi.” Jawab Anton.

Tiba-tiba Evan dan Karen berteriak seperti ketakutan dan kembali tersungkur ke tanah.

“Ada apa dengan kalian?” gumam Anton.

***

Kamen Rider MC dan Dark Ve sedang beradu serangan pedang. Keduanya sama-sama kuat, sehingga mereka tak mampu melukai satu sama lain. Terkadang pula Dark Ve menghindar dengan cara terbang saat menghindari serangan Kamen Rider MC.

“Kau hebat juga ya… mungkin aku akan mulai menggunakan elemen dari Music Card ini!” kata Kamen Rider MC sambil menekan tombol di MC Driver.

“Mari lihat apakah serangan itu akan mengefek padaku. Mungkin saja.. tapi aku tidak yakin aku bisa menang..” kata Dark Ve.

*River!*

“Kau memang pemalu, apa sombong hah? Rasakan ini!” teriak Kamen Rider MC yang mengeluarkan elemen air dari MeloDagger.

Dark Ve langsung terhempas dengan serangan air itu. Ia mencoba untuk terbang, tapi ia baru sadar; sayapnya basah.

“Kau tidak menduga itu ya? Sayapmu yang basah itu tidak akan bisa membuatmu terbang!” teriak Kamen Rider MC sambil menekan tombol di MC Driver lagi.

*River!*

Elemen air yang keluar dari MeloDagger menangkap tangan Dark Ve, lalu dibantinglah Dark Ve berkali-kali ke tanah hingga Dark Ve menjadi lengah.

“Hissatsu ya? Hmm..” kata Kamen Rider MC.

*Tepat di depan matamu, ada sungai mengalir~ Luas, sebuah sungai yang besar! RIVER!*

“Stream Slash!” teriak Kamen Rider MC.

Kamen Rider MC berlari dengan cepat layaknya arus sungai yang sangat kencang dan langsung menyerang Dark Ve hingga Dark Ve “tenggelam” di “sungai” itu.

“Huakh!” teriak Dark Ve.

Seusai melakukan hissatsu, tiba-tiba Dark Ve menghilang sebelum benar-benar hancur.

“Ternyata.. memang dia sombong ya..” kata Kamen Rider MC. “Oh iya, Evan dan Karen!”

***

“Ada apa ini? Tanya Ryan.

“Yan! Tolong bantu! Sepertinya Dark Ve membisikkan sesuatu kepada mereka yang membuat mental mereka terganggu…” kata Anton.

“Mungkin kekuatannya ada pada kata-katanya ya.. dari cara bicaranya, ia seperti gadis labil yang perkataannya menusuk.. sialan..” gumam Ryan.

“Katamu apa?” tanya Anton.

“Bukan apa-apa, ayo kita bawa mereka pulang agar mereka beristirahat!” jawab Ryan.

Akhirnya mereka berdua pun dibawa pulang ke rumah Anton.

***

 “Cih.. apa itu tadi ulah Habire?” tanya Ryan.

“Bukan, tapi dia hampir sekuat Habire. Aku tidak percaya, Ve yang selama ini menjadi member yang paling bersinar di JKT48 adalah seorang… monster…” jawab Anton.

“Si Malaikat yang Jatuh.. sialan..” gumam Ryan.

“Lisa, apakah kau tahu apa yang terjadi dengan mereka?” tanya Anton.

“Aku bisa melihat dari kata-katanya yang mengeluarkan Dark Aura, memasuki pikiran orang yang ia bisiki, dan mengacaukan pikirannya..” jawab Lisa.

“Ini bukan Dark Aura.” Kata Ryan tiba-tiba.

“Apa maksudmu?” tanya Anton.

“Eh, maaf, tidak jadi. Hehehe.” Kata Ryan.

“Sepertinya aku bisa menyembuhkannya. Aku harus mencobanya.” Kata Lisa.

“Layak dicoba, tuh.” Kata Anton.

Lisa pun berubah ke wujud Chou Moenster. Ia mencoba mengeluarkan Dark Aura dari pikiran Evan dan Karen. Tapi tidak berhasil.

“Sudah kubilang, itu bukan Dark Aura.” Kata Ryan. “Eh maaf, aku harus keluar dulu.”

“Dia kenapa ya?” pikir Anton.

***

“Huff.. hampir saja ketahuan.” Gumam Ryan.

Handphone Ryan pun berbunyi. Ada serangan lagi rupanya. Ia langsung bergegas menuju tempat terjadinya serangan.

“Mereka berdua sedang terluka.. sekarang aku yang harus berjuang..” gumam Ryan ketika di perjalanan.

Sesampainya di sana pun ia bertemu dengan Dark Haruka, dengan bentuk Jack O’Lanterns.

“Wah, menarik. Berubah!” teriak Ryan.

*Music, on! River!* (aa.. aa.. aa.. aa.. aa….)

“Aku Kamen Rider MC. Aku suka bertarung! Let’s fight, fight, fight!” kata Kamen Rider MC.

“Begitu ya? Kamen Rider? Bukankah kalian sudah kalah?” tanya Dark Haruka.

“Tidak penting menang atau kalah, di mana ada kejahatan, di situ ada kebaikan yang akan melawannya… meskipun gagal, kami tidak akan menyerah! Karena usaha keras takkan mengkhianati!” jawab Kamen Rider MC dengan semangat.

Dark Haruka langsung melemparkan Bombkin ke arah Kamen Rider MC. Kamen Rider MC menangkis Bombkin dengan MeloDaggernya. Ia pun berlari ke arah Dark Haruka sambil menangkis Bombkin, hingga ia berhasil menyerang perut Dark Haruka. Tapi saat luka di perut Dark Haruka terbuka, tiba-tiba muncul sinar, lalu meledak. Ledakannya yang cukup besar membuat Kamen Rider MC terpental cukup jauh.

“Ternyata kau lebih lemah dari temanmu itu ya!” kata Dark Haruka sambil mengejek.

Dark Haruka mengeluarkan BomBat, sebuah tongkat pemukul bola baseball yang bermotif labu. Ia melemparkan kembali Bombkin, lalu memukulnya ke arah Kamen Rider MC. Kamen Rider MC yang hendak berdiri saat itu terkena Bombkin, yang membuat ia terjatuh kembali ke tanah. Dark Haruka terus melakukan serangan itu hingga Kamen Rider MC menjadi lemah.

“Hargh… licik juga dia.. pakai ledakan..” gumam Kamen Rider MC sambil menekan tombol di MC Driver.

*River!*

Seketika elemen air langsung keluar dari tanah. Dark Haruka merasa tertantang dan langsung melemparkan Bombkin yang lebih banyak dengan sekali pukulan.

“Tidak secepat itu!” teriak Kamen Rider MC.

Kamen Rider MC menggerakkan elemen airnya itu untuk menangkis Bombkin. Beberapa Bombkin berhasil tertangkis dan tidak bisa meledak, namun ada 1 Bombkin yang mengenai Kamen Rider MC hingga ia terjatuh kembali.

“Kukira kau akan menggunakan jurus pamungkasmu itu. Ternyata bukan ya?” kata Dark Haruka sambil mengejek. “Memang kau lebih le…”

Tiba-tiba ada arus sungai kencang yang entah dari mana datang membawa Dark Haruka hingga ia basah kuyup. Ia mengeluarkan Bombkin lagi kepada Kamen Rider MC. Tapi Bombkin itu tidak bisa meledak.

“A-Apa yang terjadi?” tanya Dark Haruka.

“Kau tidak sadar ya? Labu milikmu itu terkena air, bom itu tidak akan bisa meledak, karena zat peledaknya sudah terkena air! Sama saja seperti mencoba menyalakan api di sumbu yang sudah basah! Harusnya kau sadar!” jawab Kamen Rider MC.

Dark Haruka menjadi marah. Ia mulai mengeluarkan Dark Auranya. Ia mengeluarkan Bombkin yang berwarna merah darah. Ia melemparkannya kepada Kamen Rider MC. Dengan meremehkan Dark Haruka, Kamen Rider MC menahan Bombkin merah itu dengan satu tangan. Memang tidak meledak, tapi memberikan efek terbakar kepada tangan Kamen Rider MC.

“Walah, panas! Apa ini?” gumam Kamen Rider MC sambil mengendalikan elemen airnya untuk membuat tangannya tetap dingin.

Dark Haruka mengangkat BomBatnya itu, lalu melempar lebih banyak Bombkin merah itu.

“Sial!” teriak Kamen Rider MC sambil berusaha menghindar.

***

Selanjutnya di Kamen Rider VVota

“Bagaimana? Mau Fortune Cookie?” tanya Kamen Rider MC sambil menekan tombol di MC Driver.

“Dia lengah! Waktunya Hissatsu! Love Stroke!” teriak Kamen Rider MC.

“Gawat… ada monster vampir kali ini! Van, jangan marah ya… monster itu adalah…” kata Karen.

“Shanju kan?” tanya Evan.

“Jika yang kau lawan itu adalah oshimu, kau pasti mengerti! Berubah!” teriak Evan.


Episode 23: Melawan Oshi Sendiri!

Episode 22: Music On!

Posted by Dwayne Matthew Evan
Senin, 08 Agustus 2016
Sebelumnya di Kamen Rider VVota

“Walah, monster-monster apa lagi ini? Kok mirip anak-anak pas pesta Halloween?” tanya Evan spontan melihat monster-monster yang ada di situ.

“Iya nih, aneh banget. Ayo hajar mereka!” balas Karen.

Keduanya pun pamer kekuatan melawan monster-monster halloween, seperti Dark Angel, Jack O’Lanterns, Vampire, Witch, dan Werewolf.

Para monster itu pun hancur oleh serangan hissatsu mereka menjadi butiran-butiran hitam. Tapi para monster itu kembali ke wujud aslinya dan dipenuhi oleh Dark Aura.

“Walah.. menarik juga ini. Teh Imel, bantuan nya (tolong bantu ya)!” teriak Kamen Rider VVota.

*Chouzetsu kawaii: GEN-GEN-GENERAL~ GEN-GEN-GEN-GENERAL~ GENERAL MANAGER: Laksani Form*

“Hissatsu! Laksani Slash!” teriak Kamen Rider VVota.

“Hissatsu juga, deh! Mari coba ini!” teriak Kamen Rider Senbatsu.

*Finisher Attack: Eternal Light*

***

“D sini menjadi semakin sepi ya.. sudah lama sekali aku tidak mengobrol. Hahahaa. Chou Moenster pergi begitu saja dan bergabung dengan para Kamen Rider itu. Sungguh hina sekali dia. Mungkin kau akan menjadi bonekaku yang berikutnya ya? Hahahaha!” kata Habire ke sebuah peti kaca.

Lalu datanglah aura hitam yang tidak biasa. Ini bukan Dark Aura, tapi aura ini lebih “gelap”. Aura hitam ini datang dari sesosok yang mirip dengan wanita yang mengenakan gaun berwarna hitam serta jubah, kepalanya ditutupi oleh tudung, dan memiliki sayap hitam di punggungnya.

“Ah.. Dark Angel, ada apa?” tanya Habire.

“Para Kamen Rider berhasil menghancurkan Halloweenster kita. Dark Aura mereka sudah aktif, tapi para Rider tetap berhasil mengalahkannya.” Jawab Dark Angel.

“Tenanglah. Kau berhasil membawa bagian tubuh mereka, kan?” tanya Habire lagi.

“Tentu saja, tuan.” Jawab Dark Angel.

“Bagus. Segera, kau akan menjadi orang yang menggantikan Chou Moenster, Dark Angel.” Kata Habire. “Siapkan setiap dari bagian tubuh mereka, lalu siapkan juga Moenster.”

Setelah beberapa saat, Dark Angel sudah menyiapkan setiap bagian tubuh dari keempat Halloweenster yang sudah hancur di dalam wadah kaca. Empat Moenster juga disiapkan untuk proses penyatuan.

“Dengan ini, para Rider akan hancur untuk selamanya. Lahirlah kembali! Halloweenster!” teriak Habire sambil menyatukan keempat Moenster dengan keempat bagian tubuh dari Halloweenster.

Keempat Moenster itu pun ditutupi oleh Dark Aura. Tiba-tiba terjadi ledakan yang cukup besar, dan ledakan tersebut berwarna hitam. Penampilan dari Moenster itu sudah berubah. Moenster pertama yang digabungkan dengan kuku Werewolf berubah menjadi Dark Lidya. Moenster kedua yang digabungkan dengan potongan labu Jack O’Lanterns berubah menjadi Dark Haruka. Moenster ketiga yang digabungkan dengan gigi Vampire berubah menjadi Dark Shania. Dan Moenster terakhir yang digabungkan dengan patahan tongkat sihir Witch berubah menjadi Dark Viny. Sang Dark Angel pun membuka tudung kepalanya. Ia membuka jubahnya, dan membentangkan sayap hitamnya dengan luas, yang menyebabkan angin berhembus dengan kencang layaknya angin badai.

***

Beberapa hari kemudian.

Karena Habire sudah lama tidak berulah kembali, akhirnya Evan, Karen, Anton, dan Lisa memutuskan untuk nonton theater.

“Nah, kan waktu itu kau sudah TewoTeran, Ton, sekarang waktunya #TnMkuy!” kata Evan.

“Iya deh, iya. Padahal ingin ketemu Anin. Aduh. Anin.” Gumam Anton.

“Asik, ketemu Ve nih.. kece badaaii.” Kata Karen menambahkan.

“Eh, Lisa, maaf ya kalau kau tidak mengerti apa yang kita bicarakan. Maklum. Wots. Hehe.” Kata Evan.

“Sebenarnya tidak perlu repot-repot. Lebih baik aku di sini.” Kata Lisa.

“Eits, tunggu, kalian mau ke mana?” kata Ryan, tiba-tiba masuk ke rumah Anton.

“Mau teateran, Yan.” Kata Anton.

“Lahh, ikut dong!” kata Ryan.

“Siapa suruh menghilang beberapa hari? Lebih baik kau jaga rumahku saja. Jika ada apa-apa, langsung kabari. Oke?” balas Anton.

Evan, Karen, Anton, dan Lisa pun pergi. Ryan ditinggal di rumah Anton.

“Yah, tidak buruk juga aku ditinggal di sini.” Kata Ryan sambil meletakkan sebuah kartu di atas meja.

***

Setelah 30 menit menempuh perjalanan akhirnya tibalah mereka di FX Sudirman. Setelah memarkirkan motor, mereka langsung bergegas menuju ke F4 untuk menukarkan verifikasi tiket mereka. Semuanya berjalan lancar. Pemanggilan bingo juga lancar. Mereka dapat tempat di tengah, yah lumayan.

M00. Romance Kakurenbo (Petak Umpet Romansa). Semua berjalan dengan lancar. Hingga overture dimulai, atmosfer di teater mulai memanas. Hingga para member memasuki panggung, memasang formasi untuk M01. Yuuki no Hammer (Palu Keberanian). Saat sudah memasuki intro lagu, tiba-tiba keluarlah sayap hitam membentang dari punggung Ve. Seketika para fans terdiam. Pihak JKT48 Operation Team pun terpaksa mematikan lagu.

“Sudah kuduga.. aku pasti gagal teateran lagi! Kutukan apa ini?!” kata Evan dalam hati.

Ve pun langsung berubah menjadi Dark Angel setelah ia menutupi tubuhnya dengan jubahnya. Para fans dan para staff pun langsung melarikan diri dari teater.

“A-APA?! VE ADALAH DARK ANGEL? JADI WAKTU ITU…? KAMI TIDAK MENGHANCURKAN DIA?! DIA ADALAH KAKI TANGAN HABIRE, KAH?” teriak Karen dalam hati.

“Yo, ada apa, Yan?” kata Anton yang mengangkat telepon dari Ryan.

“Ada ulah Habire di teater!” kata Ryan.

“Ya, kami tahu, dia muncul di depan kami! Tolong bantu Evan dan Karen ya, Yan.” jawab Anton. “Loh, Yan? Yan? Kau ke mana?”

Telepon pun terputus.

“Maju!” teriak Evan.

Evan dan Karen pun berlari untuk melawan Dark Ve. Saat serangan keduanya hampir menyentuh Dark Ve, tiba-tiba seperti ada yang menarik mereka ke belakang, hingga mereka terlempar ke kursi penonton.

“Wah, ini kekuatan Dark Angel ya? Berubah!”

*VVOTA Form. Ourya oi! Ourya oi! Ourya oi! Ourya oi! Aaaaaa yosha ikuzo!*

“Tantangan diterima. Berubah!”

*Veranda Form*

“Kau ambil yang kiri, aku ambil yang kanan. Sekarang!” teriak Kamen Rider VVota.

Kamen Rider Senbatsu berlari ke arah kiri untuk mengalihkan perhatian Dark Ve, sedangkan Kamen Rider VVota bersiap untuk menyerang Dark Ve dari arah kanan. Tapi dengan mudahnya, Dark Ve mengibaskan sayap hitamnya yang mengeluarkan angin berwarna hitam yang menghempaskan mereka. Kamen Rider VVota terlempar ke pilar, dan Kamen Rider Senbatsu terlempar ke luar jendela. Dark Ve langsung menghampiri Kamen Rider VVota. Ia menunduk, melihat Kamen Rider VVota yang masih berusaha untuk bangun.

“Ternyata kau lemah ya.. eh.. tapi tidak.. sebenarnya aku yang lemah? Entahlah.. aku tidak percaya diri terhadap diriku.” Kata Dark Ve sambil memegang dagu Kamen Rider VVota. “Tapi sepertinya.. sekarang waktumu sudah tiba..”

*Light Form! My light is eternal! My speed is undefeated! Light Speed is awesome!*

“TIDAK SECEPAT ITU!” teriak Kamen Rider Senbatsu yang bergerak masuk dengan kecepatan cahaya yang langsung menghantam Dark Ve hingga keduanya terlempar ke panggung.

“Kau boleh juga, daripada dia. Tapi aku tidak yakin bisa menang melawanmu.” Kata Dark Ve.

“Kau memang pasti kalah! Beritahu di mana Ve yang asli!” teriak Kamen Rider Senbatsu.

“Ve yang asli? Akulah Ve yang asli! Ve yang ditutupi oleh kegelapan! Hahaha!” teriak Dark Ve.

“Dasar! Mati kau!” teriak Kamen Rider Senbatsu sambil mengeluarkan Dual Shadow Swordnya.

Ia melancarkan serangan-serangan yang bertubi-tubi dengan kecepatan cahaya kepada Dark Ve. Tapi serangan itu terlihat seperti menembus Dark Ve, dan tidak melukai tubuhnya sekalipun.

“Ternyata kau sama lemahnya seperti dia!” kata Dark Ve sambil mengibaskan sayap hitamnya hingga Kamen Rider Senbatsu terlempar pilar. Saat Kamen Rider VVota dan Kamen Rider Senbatsu sudah berdiri dan bersiap-siap untuk bertarung, Dark Ve menghilang. Tanpa sadar, Dark Ve sudah ada di belakang Kamen Rider VVota dan Kamen Rider Senbatsu. Seperti ada 2 Dark Ve saja rasanya.

“Kalian… lemah.” Kata Dark Ve, lalu menghilang.

***

Di alam bawah sadar Evan.

“T-Tidak.. aku.. l-lemah? A-aku t-tidak mampu m-menyelamatkan p-para m-member J-JKT48.. a-aku lemah…” gumam Evan.

***

Di alam bawah sadar Karen.

“A-Apakah a-aku s-selemah i-itu? Apakah aku.. tidak.. sekuat itu? Apakah.. semua ini… s-sia-sia?” gumam Karen.

***

Kamen Rider VVota dan Kamen Rider Senbatsu pun langsung tersungkur ke lantai, di saat yang bersamaan, setelah berubah ke wujud manusia.

***

Selanjutnya di Kamen Rider VVota

“Jadi kau menyadarinya ya?” kata Dark Ve. “Tapi kau pasti sudah tahu bahwa ini adalah perangkap!”

“Memang aku tahu sejak awal! Aku memang mencarimu! Berubah!” kata orang itu.

*Music, on! River!* (aa.. aa.. aa.. aa.. aa….)

“Mari lihat apakah serangan itu akan mengefek padaku. Mungkin saja.. tapi aku tidak yakin aku bisa menang..” kata Dark Ve.

*River!*

“Aku Kamen Rider MC. Aku suka bertarung! Let’s fight, fight, fight!” kata Kamen Rider MC.


Episode 22: Music On!
Sabtu, 06 Agustus 2016
Sebelumnya di Kamen Rider VVota

“Hai, masih ingin kabur?” teriak Habire.

*Veranda Form*

“Mau melanjutkan duel ini lagi? Aku siap!” teriak Kamen Rider Senbatsu.

“Wah, Dark Aura ini lebih kuat daripada milik Moetaru…” pikir Kamen Rider VVota.

*Light Form! My light is eternal! My speed is undefeated! Light Speed is awesome!*

Kamen Rider Senbatsu pun kembali ke dalam wujud yang baru, wujud yang lebih cerah daripada sebelumnya. Keluar aura terang dari tubuhnya kali ini.

“Ini.. Light Aura?” Tanya Evan.

*Finisher Attack: Light-Speed Charge*

Kamen Rider Senbatsu melempar pedangnya ke tanah, melompat, dan menendang Habire dengan kecepatan cahaya hingga tidak terlihat serangannya seperti apa, dan yang terlihat hanyalah Habire yang tiba-tiba tersungkur ke tanah.

***

Keesokan harinya pun mereka berkumpul di rumah Anton, sambil mengurus Lisa yang masih dalam keadaan terluka.

“Ngomong-ngomong Ryan masih belum ketemu?” tanya Evan.

“Iya nih.. sudah 2 hari dia menghilang..” jawab Anton.

Tiba-tiba Ryan masuk dan bergabung bersama mereka.

“Dari mana saja kau? Kami mencarimu ke mana-mana.” Kata Anton.

“M-Maaf, kemarin aku mengurus tiket Handshake Beginner, hehehe..” jawab Ryan.

“Iih, beli tiket duluan, ajak-ajak dong!” kata Karen.

“Maaf, kemarin kan kalian sibuk (bertarung) jadi aku duluan deh, hahaha!” kata Ryan.

“Kalau tahu kau beli tiket aku mau nitip juga, Anin 5 tiket.” Kata Anton.

“Sudah, sudah jangan berisik, ini Lisa masih terbaring, tahu.” Kata Evan.

Tiba-tiba Lisa terbangun dari tidurnya.

“Eh, maaf sudah merepotkan kalian.” Kata Lisa.

“Sudah bangun ya? Tidak apa-apa kok.” Kata Karen.

“Senang kau sudah bangun.” Kata Evan.

“Kau tidak mengatakan sesuatu, Yan?” tanya Anton.

“S-Senang melihatmu lagi.” Kata Ryan agak terbata-bata.

“Naaah, begitu dong!” kata Anton sambil menepuk bahu Ryan.

“Nit, nit nit.” Bunyi tanda notifikasi berbunyi, kali ini sinyalnya datang dari Tennis Indoor Senayan, tempat Handshake Beginner akan dilakukan.

“Wah, itu tempat handshake! Ayo kalian, berjuang!” kata Anton.

“Kami akan terus berjuang!” kata Karen.

Mereka pun pergi meninggalkan rumah Anton.

“Aku juga pergi dulu ya.” Kata Ryan.

“Loh kenapa, Yan? Kau kan baru sampai..” tanya Anton.

“Aku masih ada urusan lagi nih, dadah!” jawab Ryan.

***

“Walah, monster-monster apa lagi ini? Kok mirip anak-anak pas pesta Halloween?” tanya Evan spontan melihat monster-monster yang ada di situ.

“Iya nih, aneh banget. Ayo hajar mereka!” balas Karen.

“Berubah!” kata keduanya.

*Junianatha Form*

*Light Form! My light is eternal! My speed is undefeated! Light Speed is awesome!*

“Widih, pamer kekuatan baru ya..” kata Kamen Rider VVota agak mengejek.

“Berisik, kalau kau tidak cepat melawan mereka, kau pasti kalah!” kata Kamen Rider Senbatsu lebih mengejek.

“Cih, sombong sekali dia. Yosha ikuzo!” teriak Kamen Rider VVota.

Keduanya pun pamer kekuatan melawan monster-monster halloween, seperti Dark Angel, Jack O’Lanterns, Vampire, Witch, dan Werewolf.

Werewolf itu mengeluarkan taring dan cakarnya, lalu menyerang Kamen Rider VVota.

“Aaarggh!” Jago juga ini monster!” teriak Kamen Rider VVota.

Lalu Witch mengambil sapu terbangnya, lalu terbang menembaki Kamen Rider Senbatsu dengan tongkatnya.

“Whew. Untung saja aku memiliki kekuatan cahaya, jadi aku bisa menghindari serangan itu.

Di tengah pertarungan pun, Jack O’Lanterns langsung melempar banyak sekali bom-bom berbentuk labu dari kepalanya.

“Aaarggh! Aku tidak menduga itu!” teriak Kamen Rider Senbatsu.

“Ahh kau ini, ternyata pikiranmu tidak secepat itu (cahaya) ya! Hissatsu! Axe Rhytm!” teriak Kamen Rider VVota.

“Bisanya hanya mengejek, aku juga tidak akan kalah! Hissatsu!” teriak Kamen Rider Senbatsu.

*Finisher Attack: Light-Speed Charge*

Para monster itu pun hancur oleh serangan hissatsu mereka menjadi butiran-butiran hitam. Tapi para monster itu kembali ke wujud aslinya dan dipenuhi oleh Dark Aura.

“Walah.. menarik juga ini. Teh Imel, bantuan nya (tolong bantu ya)!” teriak Kamen Rider VVota.

*Chouzetsu kawaii: GEN-GEN-GENERAL~ GEN-GEN-GEN-GENERAL~ GENERAL MANAGER: Laksani Form*

Ceria dan bersinar selalu! Laksani Sword! Yosha ikuzo!” teriak Kamen Rider VVota.

“Wah, dia juga mau pamer kekuatan ya.” Gumam Kamen Rider Senbatsu.

Werewolf itu pun terlihat lebih ganas dari sebelumnya. Taringnya yang semakin tajam, dan cakarnya yang semakin panjang dan disertai oleh Dark Aura. Begitu pula dengan Witch yang mengeluarkan aura hitam dari sapu terbangnya itu. Jack O’Lantern yang awalnya menyala oranye terang berubah menjadi gelap.

*Shining!*

Dark Aura dari para monster itu pun tidak mengefek sama sekali karena serangan Shining dari Kamen Rider VVota. Kamen Rider Senbatsu langsung bergerak dengan kecepatan cahaya sambil memutar naginatanya dalam serangannya. Para monster itu menjadi lengah, tapi belum kalah.

Dark Werewolf itu bergerak secepat bayangan, menyerang Kamen Rider VVota dengan cakarnya yang panjang itu yang menyebabkan Kamen Rider VVota terlempar. Dark Witch yang berterbangan menembaki kedua Rider dengan tongkatnya itu. Tembakan itu menjadi lebih masif dari tembakan sebelumnya. Jack O’Lantern dengan aura hitamnya itu mengeluarkan bom-bom labu besar ke arah kedua Rider. Tapi yang dikeluarkannya bukan eksplosif, melainkan mengeluarkan aura hitam yang lebih pekat lagi.

“Cih, sialan..” gumam Kamen Rider VVota.

*Shining!*

“Sepertinya yang menghidupkan mereka itu Dark Aura deh…” kata Kamen Rider Senbatsu.

“Memangnya kenapa? Kau lelah? (maksudnya mengejek, memancing menggunakan hissatsu).” Balas Kamen Rider VVota. “Hissatsu! Laksani Slash!”

Kamen Rider VVota langsung berlari menyerang para monster itu hingga monster itu pun menjadi kaku.

“Hissatsu juga, deh!” kata Kamen Rider Senbatsu. “Mari coba ini!”

Kamen Rider Senbatsu melepaskan Dual Shadow Swordnya yang tadinya dalam bentuk naginata, lalu menggunakan hissatsu.

*Finisher Attack: Eternal Light*

Serangan itu tidak terlihat, dan yang terlihat hanya ada para monster yang sudah bersinar dari sabetan Kamen Rider Senbatsu. Monster itu pun langsung hancur dan meledak. Mereka berdua memenangkan pertarungan ini.

***

Di balik pilar, muncullah seorang Rider baru yang terlihat baru saja mau bergabung dengan mereka. Namun langkahnya terhenti karena monster Halloween itu sudah hancur. Rider baru ini mengenakan Music Driver di pinggangnya, dan memegang pedang yang berwarna merah, kuning, dan hijau.

“Ternyata para Rider itu sudah mengalahkan mereka ya. Tapi tunggu dulu, sepertinya ada 5 monster, tapi mereka hanya mengalahkan 4. Ke mana yang satunya ya?” kata Rider baru itu.

***

“Bagaimana? Ada apa di sana?” tanya Anton.

“Monster-monster aneh, terlihat seperti anak-anak di pesta kostum gitu deh!” kata Evan.

“Mengalahkan mereka pun mudah. Semudah bergerak dengan kecepatan cahaya! Hahaha!” Kata Karen. “Duh kakiku sakit.. aku terlalu lelah.”

“Istirahat sana! Ngomong-ngomong mana Ryan, dan Lisa?” tanya Evan.

“Jaaann! Aku sudah sembuh total!” teriak Lisa dari belakang Evan.

“Waaah, bagus-bagus! Nanti kita bisa handshake bersama! Hahahaha!” kata Evan.

“Ryan.. tadi dia bilang ada urusan.. tunggu saja deh dia kembali kemari.” Kata Anton.

***

Selanjutnya di Kamen Rider VVota

“Para Kamen Rider berhasil menghancurkan Halloweenster kita. Dark Aura mereka sudah aktif, tapi para Rider tetap berhasil mengalahkannya.” Jawab Dark Angel.

“Tenanglah. Kau berhasil membawa bagian tubuh mereka, kan?” tanya Habire lagi.

“Tentu saja, tuan.” Jawab Dark Angel.

“Lahirlah kembali! Halloweenster!” teriak Habire.

“Nah, kan waktu itu kau sudah TewoTeran, Ton, sekarang waktunya #TnMkuy!” kata Evan.

Saat sudah memasuki intro lagu, tiba-tiba keluarlah sayap hitam membentang dari punggung Ve.

“Kalian… lemah.” Kata Dark Ve.


Episode 21: Halloween Night, Midnight, Boogie Night!

Episode 20: Monster Aneh! Rider baru?

Posted by Dwayne Matthew Evan
Rabu, 03 Agustus 2016
Ini mau cerita tentang pengalaman ngidol gwe pertama kali, bareng JKT48 Bloggers! Silahkan dibaca di blog utama gwe.

StarkEvan - Ngidol bareng JKT48 Bloggers

Ngidol Bareng JKT48 Bloggers!

Posted by Dwayne Matthew Evan
Selasa, 02 Agustus 2016
Sebelumnya di Kamen Rider VVota

*Dark Aura*

Tapi Habire bisa menangkis serangan itu dengan 1 tebasan naginatanya. Kamen Rider Senbatsu pun terlempar dalam serangan itu.

“Hmm? Apa ini?” tanya Karen di sebuah hutan indah yang dipenuhi dengan pohon cemara.

Ia melihat ke atas, dan matahari tepat berada di atas kepalanya. Itu menunjukkan waktu yaitu sekitar jam 12 siang. Karen Pun kembali melihat ke arah pepohonan dan mulai berjalan. Hingga di suatu tempat yang memiliki banyak pohon, ia memperhatikan bayangan pohon yang perlahan-lahan hampir pudar. Lalu muncullah terang yang sangat terang, bahkan lebih terang daripada matahari yang membuat bayangan itu hilang seketika.

“A-Apa ini?” Tanya Karen dalam hati.

“Shadow Cycle!” teriak Evan sambil melompat.

Shadow Cycle pun berjalan dan berputar mengitari Evan yang sedang melompat dan Light Cycle. Evan melompat dari Light Cycle dan berhasil menangkap Kamen Rider Senbatsu yang terlempar akibat serangan Habire. Lalu Shadow Cycle melakukan putaran terakhir dan apa yang diputarinya pun hilang bersama motor itu, seperti bayangan.

***

“Sial, tadi itu terlalu berbahaya, Karen!” bentak Evan.

“M-Maaf, aku pikir aku bisa mengalahkannya dengan satu tebasan saja. Tapi ternyata…” kata Karen.

“Kau bisa mati di pertarungan itu tahu!” bentak Evan lagi sambil memotong.

“M-Maafkan aku! Ngomong-ngomong.. aku dapat penglihatan saat terpental tadi. Aku tiba-tiba melihat terang yang mengalahkan kegelapan dalam sekejap. Aku penasaran itu apa, tapi aku merasa terhubung dengan cahaya itu.” Kata Karen.

“Hmm.. benarkah?” Tanya Evan,

Tiba-tiba Anton datang memotong pembicaraan, “Eh, ada yang lihat Ryan?”

“Memang dia belum pulang dari tadi?” Tanya Evan.

“Belum.. mungkin dia sedang menenangkan dirinya. Kita tunggu saja dia kembali kalau begitu.” Kata Anton.

“Tapi tetap saja.. duelku dengan Habire masih belum selesai, aku akan menunjukkan bahwa akulah yang terkuat! Pasti ada cara untuk menghancurkan Habire!” kata Karen.

“Sudahlah, lebih baik kau beristirahat lagi, kondisimu sudah buruk, tahu.” Kata Evan.

Dua hari kemudian pun, Karen pun kembali ke markasnya yang dulu, di mana ada pemimpin, yaitu Belt-san.

“Belt-san..” panggil Karen.

“Ada apa, Karen?” Tanya Belt-san.

“Aku mendapatkan sebuah penglihatan. Ada sebuah cah..” jawab Karen.

“Cahaya yang sangat terang yang menghilangkan bayangan dalam sekejap kan?” Tanya Belt-san.

“I-Itu benar.. bagaimana kau bisa tahu?” Tanya Karen.

“Ya, aku sudah pernah mendapatkan mimpi itu saat sebelum aku menjadi Belt, tepatnya di malam pertama di mana aku membuatkanmu Driver itu.” Kata Belt-san.

“Begitu ya..” kata Karen.

“Jangan khawatir, ambil kartu ini dan pulanglah. Sebenarnya aku belum menyelesaikan prototip itu, karena, kau tahu, keadaanku terbatas saat ini. Aku merindukan masa-masa di mana kau masih membantuku, dan sekarang kau sudah menjadi seorang pahlawan.” Kata Belt-san.

“T-Terima kasih, Belt-san! Aku pergi dulu!” kata Karen sambil meninggalkan Belt-san.

Dalam perjalanan, tiba-tiba Habire muncul kembali.

“Hai, masih ingin kabur?” teriak Habire yang tiba-tiba muncul di depan motor Karen.

“Whoaaaaahh!” teriak Karen saat terlempar jatuh dari motor karena kaget.

“Tampaknya kau jadi lemah sejak saat itu ya..” ejek Habire.

“Berhati-hatilah dengan siapa kau bicara! Berubah!”

*Veranda Form*

“Mau melanjutkan duel ini lagi? Aku siap!” teriak Kamen Rider Senbatsu.

“Kau ingin mati cepat ya? Baiklah kuterima tantangan ini!” teriak Habire.

Keduanya pun langsung saling serang.

***

“Ryan!” teriak Anton di rumah Ryan. “Oii, Ryan! Ah sepertinya dia tidak ada di rumah.”

Saat Anton hendak meninggalkan rumah Ryan, terdengarlah suara yang mirip dengan suara mesin dan suara musik. Anton pun berbalik, dan ingin mencoba masuk ke rumah Ryan. Tapi tiba-tiba Evan menelepon.

“Ton, kau di mana? Cepat kemari, lokasinya akan kukirim! Habire berulah! Aku sedang di jalan!” kata Evan.

“B-Baiklah, aku segera ke sana!” jawab Anton.

***

“Hanya itu kekuatanmu?” kata Habire yang sudah mengeluarkan Dark Aura.

“Sial.. dia terlalu hebat.” Pikir Kamen Rider Senbatsu. “Oh iya, benar juga! Kartu dari Belt-san!”

Kamen Rider Senbatsu pun mengeluarkan Ultimate PP Veranda dan memasukkan kartu yang diberikan oleh Belt-san.

*Light For….. ERROR. Please contact your administrator*

“Loh, apa maksudnya ini?” kata Kamen Rider Senbatsu yang tiba-tiba berubah ke wujud manusia.

“Jangan melihat ke kiri atau ke kanan saat di pertarungan! Atau kau ingin menghinaku, hah?! Rasakan ini!”

“Wink wa Sankai!” teriak Kamen Rider VVota yang menembak Habire dengan Light Gun dalam Genoveva Form.

“Wah, ada pengganggu… VVombie, serang dia!” teriak Habire.

“Kau meremehkanku dengan menyuruh para pasukanmu yang lemah ini untuk menghancurkanku? Aku pasti sedang bermimpi ya saat ini? Hahaha!” ejek Kamen Rider VVota.

“Kau akan lihat. DARK AURA!” teriak Habire.

Para VVombie itu pun diselimuti oleh Dark Aura.

“Wah, sial. Baiklah, dengan ini pasti lebih mudah. Bantu aku ya, the imel!” teriak Kamen Rider VVota.

*GEN-GEN-GENERAL~ GEN-GEN-GEN-GENERAL~ GENERAL MANAGER: Laksani Form*

“Hissatsu: Laksani Slash!” teriak Kamen Rider VVota.

Para VVombie yang dipenuhi Dark Aura itu pun hancur semuanya. Habire langsung maju untuk berhadapan dengan Kamen Rider VVota satu lawan satu.

“Wah, Dark Aura ini lebih kuat daripada milik Moetaru…” pikir Kamen Rider VVota.

*Shining!*

Tapi ternyata penerangan sementara itu tidak mengefek kepada Habire dan Dark Auranya.

“Sial, mengapa tidak mengefek?” kata Kamen Rider VVota.

“Jawabannya.. Karena kau lemah!” teriak Habire sambil menebas Kamen Rider VVota.

“Sial!” teriak Kamen Rider VVota yang terlempar, lalu kembali ke wujud manusia.

“Jangan mengganggu duel kami, Van!” teriak Karen.

“Kalau begitu, mengapa kau hanya diam di sana?!” teriak Evan.

“Kau tidak marah?” Tanya Karen.

“Kau punya dukunganku, ayo maju!” teriak Evan.

“Baiklah. Mohon bantuannya ya!” kata Karen sambil memejamkan matanya sambil mengumpulkan tekad. “Berubah!”

*Light Form! My light is eternal! My speed is undefeated! Light Speed is awesome!*

Kamen Rider Senbatsu pun kembali ke dalam wujud yang baru, wujud yang lebih cerah daripada sebelumnya. Keluar aura terang dari tubuhnya kali ini.

“Ini.. Light Aura?” Tanya Evan.

“Percuma saja berubah bentuk! Kalau bicara soal kemampuan, tidak akan berubah!” teriak Habire sambil menembakkan Dark Aura dengan 2B-Ray.

Semakin dekat ke arah Kamen Rider Senbatsu, tembakan 2B-Ray itu menghilang bagaikan bayangan yang diterjang oleh cahaya.

“Sial, kalau begitu rasakan ini! Hissatsu: Dark Shadow Spin!” teriak Habire.

Tetapi serangan itu berhasil dihindari Kamen Rider Senbatsu dengan kecepatan cahaya.

***

“P-Pergerakannya tidak terlihat.. keren!” gumam Evan.

“Oi, Van, apa yang.. eh itu.. Karen?!” Tanya Anton.

“Iya, Ton! Lihat itu! Dia keren banget ya!” teriak Evan.

“Tak kusangka.. dia…” gumam Anton.

***

“Sekarang giliranku!” teriak Kamen Rider Senbatsu.

Dual Shadow Swordnya kini menjadi terang bercahaya seperti Light Sword milik Kamen Rider VVota. Kamen Rider Senbatsu langsung bergerak dengan kecepatan cahaya, menyerang Habire dengan sabetan-sabetan pedang bercahaya itu, hingga Habire menjadi lengah.

“Mari kita coba! Hissatsu!”

*Finisher Attack: Light-Speed Charge*

Kamen Rider Senbatsu melempar pedangnya ke tanah, melompat, dan menendang Habire dengan kecepatan cahaya hingga tidak terlihat serangannya seperti apa, dan yang terlihat hanyalah Habire yang tiba-tiba tersungkur ke tanah.

“S-Sial.. dia hebat…” gumam Habire.

Lalu Habire pun kabur dengan Hissatsu Teleport dan Dark Aura.

“Karen, itu tadi hebat! Bagaimana kau bisa seperti itu?” Tanya Evan.

“Entahlah, tekad mungkin? Hahaha!” jawab Karen.

Anton hanya terdiam, seakan ia melihat akan ada sesuatu yang buruk yang terjadi pada Karen.

***

Selanjutnya di Kamen Rider VVota

“Dari mana saja kau? Kami mencarimu ke mana-mana.” Kata Anton.

“M-Maaf, kemarin aku mengurus tiket Handshake Beginner, hehehe..” jawab Ryan.

Bunyi tanda notifikasi berbunyi, kali ini sinyalnya datang dari Tennis Indoor Senayan, tempat Handshake Beginner akan dilakukan.

“Wah, itu tempat handshake! Ayo kalian, berjuang!” kata Anton.

“Kami akan terus berjuang!” kata Karen.

*Junianatha Form*

*Light Form! My light is eternal! My speed is undefeated! Light Speed is awesome!*

Werewolf itu mengeluarkan taring dan cakarnya, lalu menyerang Kamen Rider VVota. Lalu Witch mengambil sapu terbangnya, lalu terbang menembaki Kamen Rider Senbatsu dengan tongkatnya. Di tengah pertarungan pun, Jack O’Lanterns langsung melempar banyak sekali bom-bom berbentuk labu dari kepalanya.

Episode 20: Monster Aneh! Rider Baru?


Episode 19: Kekuatan Cahaya!

Posted by Dwayne Matthew Evan

Any Suggestions/Comments?

Follow


Followers

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © 2016 Kamen Rider VVota -Black Rock Shooter- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan - Re-Designed by Dwayne Matthew Evan