Posted by : Dwayne Matthew Evan
Senin, 11 April 2016
Sebelumnya di Kamen Rider VVota
*Veranda Form*
“Berdasarkan kamera keamanan di kota, dia kabur dengan cara
yang aneh… dibantu angin badai… tidak dapat diragukan lagi, itu Ultimate PP
Veranda.” Kata Ryan.
*VVaro Force*
*Last Attack: Tornado*
“Aku Kamen Rider Senbatsu.” Kata Kamen Rider itu.
“Maaf menganggu perdebatan kalian! Tapi kalian menganggu.”
Kata seseorang dari atas.
“Siapa itu?” teriak Evan.
“Namaku Habire. Aku adalah Asisten dari VVoshrek.” Kata
orang tadi.
***
“Maaf, tapi kau perhatikan saja ya saat ini.” Kata Kamen
Rider Senbatsu.
“Oii, memang kau siapa? Menyuruh-nyuruh orang begitu!” kata
Evan.
“Kau sedang tidak bisa berubah sekarang, jika kau melawan,
kau bisa mati!” kata Kamen Rider Senbatsu.
“Sialan!” gumam Evan.
Kamen Rider Senbatsu menyerang Habire dengan dual-katananya.
Awalnya Habire hanya menangkis serangannya dengan satu tangan kosong saja.
“Sial, kuat juga. Aku tidak mau diam saja! Aku mau bantu!”
gumam Evan.
Evan berdiri dan menyerang Habire dengan tangan kosong,
tanpa berubah, karena ia tidak bisa berubah saat itu.
“Kau bodoh ya?” kata Habire.
“Aku tidak peduli jika aku bodoh, aku akan menghancurkan
VVoshrek dengan kedua tanganku dan semua rencananya, demi JKT48!” kata Evan.
“Ternyata kau memang orang bodoh.” Kata Habire.
“Oi, jangan di situ! Awas!” teriak Kamen Rider Senbatsu.
Kamen Rider Senbatsu menarik PP Deck di dual katananya, lalu
menebaskan pedangnya itu.
*Wind Slash*
Habire pun berhasil menghindari serangan itu.
“Huaaah!” teriak Evan. “Kau mau membunuhku ya?!”
“Sudah kubilang jangan diam di sana! Jika kau bodoh seperti
ini bagaimana bisa melindungi 48 Group?” teriak Kamen Rider Senbatsu.
“Ah sial!” teriak Evan sambil melancarkan tendangannya ke
Habire.
“Cih, giliranku.” Kata Habire sambil mengeluarkan dua light
stick hitam.
“Light stick hitam? Itu seperti…” gumam Evan.
***
VVoshrek mengeluarkan staff yang dipengaruhi aura gelap dan
bercahaya hitam, bagai light stick berwarna hitam.
“Scaber!” teriak VVoshrek.
***
“…ini buruk…” teriak Evan. “Oi, cepatlah berlindung, atau
tidak kau akan habis!”
“Aku tidak seburuk dan selemah kau! Rasakan ini!” teriak
Kamen Rider Senbatsu.
*Last Attack: Storm Shadow*
“Hiyaaaaa!” teriak Kamen Rider Senbatsu.
“Cih…” gumam Habire.
Serangan itu ditangkis Habire hanya dengan satu tebasan
kedua light stick hitam itu.
“Sudah kubilang, saat ini adalah giliranku. Rasakan ini!” teriak
Habire.
Habire menebaskan kedua light stick hitam itu, dan mengefek
sangat parah kepada Kamen Rider Senbatsu.
Beberapa serangan Kamen Rider Senbatsu ditangkis semuanya
oleh Habire. Bahkan Habire lebih cepat daripada bayangannya sendiri.
“Sial, aku kalah cepat…” gumam Kamen Rider Senbatsu.
“Karena kau lemah…” gumam Habire.
Habire langsung meniru gaya Kamen Rider Senbatsu saat akan
menggunakan Hissatsu: Tornado. Ia melakukannya sama persis seperti yang Kamen
Rider Senbatsu lakukan.
“Sial, dia lengah.” Gumam Evan dalam hati. “Dia bisa
terbunuh!”
“Mati kau, Rider.” Gumam Habire.
“Cepat menghindar! Atau kau bisa mati!” teriak Evan.
“Sial!” teriak Kamen Rider Senbatsu sambil mengangat dual
katananya untuk menangkis serangan itu.
Serangan itu sangat dahsyat, hingga lingkungan sekitar
menjadi hampir porak-poranda.
Evan terpental cukup jauh, dan Kamen Rider Senbatsu
terlempar sangat jauh dan ia kembali ke wujud manusia.
“Tidak… ini tidak mungkin… dia adalah… orang berbaju serba
hitam?” gumam Evan. “Ini tidak mungkin, jadi dia mengikutiku selama ini, dan
dia ternyata adalah Kamen Rider Senbatsu?!”
Tiba-tiba datanglah mobil yang Evan kenal.
“Oi, cepat naik!” teriak Anton.
“Tunggu, biarkan kita membawa dia!” teriak Evan sambil
menunjuk ke orang berbaju serba hitam itu.
“Kalau begitu cepatlah!” kata Anton.
Sembari Evan berlari ke arah orang berbaju serba hitam itu…
“Ini saatnya dia mengetahui yang sebenarnya, bukan?” kata
Ryan.
“Ya, inilah saatnya.” Kata Anton.
Ketika menghampiri orang berbaju serba hitam yang terkapar
di tanah itu, ia membalikkan tubuhnya, maskernya terbuka, dan betapa kagetnya
Evan.
“Ini tidak mungkin… selama ini… orang ini… adalah…” gumam
Evan.
***
“Kau sudah bangun ya?” tanya Anton.
“Hmm.. bagaimana dengan Evan? Apakah dia…” kata orang
berbaju serba hitam itu.
“Evan? Yaa kau bisa menebaknya…” kata Anton.
“Dia sangat marah padaku ya.” Kata orang itu.
“Sebaiknya kau meminta maaf padanya, dia ada di teras.” Kata
Anton.
Di teras.
“Kau masih marah padaku?” kata orang itu.
Evan hanya terdiam, tidak menjawab sepatah katapun, bahkan
tidak bereaksi apapun.
“Aku tahu kau pasti marah besar mengetahui bahwa aku
sebenarnya adalah orang yang selalu mengikutimu, dan menjadi Kamen Rider.” Kata
orang itu sambil berjalan menghampiri Evan.
Lalu terdengarlah suara musik yang makin terdengar saat Evan
makin didekati.
“Loh, ini lagu… Punkish?” gumam orang itu. “Eh dasar bodoh…”
Ternyata Evan sedang mendengarkan lagu dengan earphone
dengan volume keras.
“Oh, sudah bangun… Karen.” Kata Evan.
“Kau tidak marah padaku?” tanya orang itu yang ternyata
adalah Karen.
“Cih.. awalnya aku marah, tapi aku tidak bisa marah lagi
karena itu bukan pilihanku, dan bukan hakku.” Kata Evan. “Kau yang memilih ini,
biarlah kau yang menanggungnya, betul?”
“Hmm.. aku senang.” Kata Karen. “Lalu bagaimana? Kau kan
belum bisa berubah lagi?” tanya Karen.
“Tenang, nanti aku mau TnM kok, show 2.” Kata Evan.
“Recharge VVaro Force, abis diwink oshi sendiri dari video ternyata gak bisa
charge ulang VVaro Force.”
“Ohh, gitu ya.. ikut dong, mau ketemu oshi juga.” Kata
Karen.
“Oh iya, soal itu.. dulu kau tidak suka JKT48 kan?” tanya
Evan.
“Aku tidak pernah bilang tidak suka, aku hanya tidak
menunjukannya saja, dan menyembunyikannya darimu.” Kata Karen.
“Kenapa?” tanya Evan.
“Van, maaf bukannya mau mengusir, tapi bisa berangkat
sekarang? Soalnya aku mau pergi jemput saudaraku di bandara, dan mau
mengajaknya keliling-keliling kota Jakarta.”
“Ya sudah, aku juga mau berangkat sekarang kok, ayo ikut
Karen.” Kata Evan.
“Oke.” Kata Karen.
Setelah menempuh 30 menit perjalanan, karena jalanan yang
tidak terlalu padat pada saat itu, akhirnya sampailah mereka di Fx. Sesampainya
mereka, langsunglah mereka menaiki eskalator menuju F4, lalu saat sedang
menunggu bingo, tiba-tiba datanglah VVombie menyerang.
“Cih, sudah mau menyerang lagi saja.” Kata Evan sambil
mengeluarkan VVota Card. “Eh tunggu, aku kan belum bisa berubah.”
“Aku saja.” Kata Karen sambil mengeluarkan beltnya.
“Oi, kau kan belum pulih.” Kata Evan.
“Lebih baik daripada member kenapa-kenapa kan? Berubah!”
kata Karen.
*Senbatsu Form. Senbatsu, Undergirls, Next Girls, Future
Girls, Upcoming Girls, this is election.*
“Bagaimana jika aku memilihmu (untuk dihancurkan)? Hiya!”
kata Kamen Rider Senbatsu sambil menyerang VVombie itu dengan pedangnya.
“Wahh, sugoii.” Kata Evan.
“Cepat amankan fans yang lain!” kata Kamen Rider Senbatsu
sambil melawan VVombie itu.
“B-Baik.” Kata Evan.
VVombie itu menyerang Kamen Rider Senbatsu, tapi dengan
mudahnya, Kamen Rider Senbatsu menghindar seperti bayangan.
“Begitu ya, kekuatan utamanya bayangan, pantas saja jika
digabungkan dengan Ultimate PP Veranda, Hissatsu-nya itu menjadi semakin kuat…”
gumam Evan.
“Ini terlalu mudah sih.” Kata Karen.
*Last Attack: Shadow Crusher*
VVombie itu pun hancur.
“Wah, hebat!” kata Evan.
“Iya hehe.” Kata Kamen Rider Senbatsu yang sudah kembali
menjadi wujud manusia lagi.
“Yasudah, ayo kita tunggu lagi bingonya!” kata Evan.
***
“Apa, show dibatalkan?” teriak mereka berdua.
“Iya mas, mbak, maaf ya, karena serangan monster tadi, jadi
show dibatalin, maaf sekali lagi ya mas, mbak.” Kata security di teater.
“Yah, gagal lagi deh aku teaterannya. Kalau begini ceritanya
gimana aku bisa recharge VVaro Force.
“Hai kak, makasih ya udah menyelamatkan kita! Tapi maaf
shownya jadi batal.” Kata Melody, ibu GM tercinta dari pintu merah teater.
“I-Iya.” Kata Karen.
“I-Iya, M-Mel…” gumam Evan. “Aku gesrek… VVaro Force,
Recharged!”
“Dadah!” kata Melody lalu menutup pintu itu.
***
“Cih Rider itu. Pastikan kau menghancurkan mereka, Moetaru.”
Kata Chou Moenster.
“Baiklah, Ketua.” Kata Moetaru yang merupakan Wakil dari
Chou Moenster.
***
Selanjutnya di Kamen Rider VVota
“Monster! Monster!” teriak orang-orang.
“Namaku Moetaru, Wakil dari Chou Moenster!” kata orang itu.
“Karen! Bahaya!” teriak Evan.
“Dia menghilang!” kata Kamen Rider
VVota.
Episode 14: Musuh Kuat Baru?
***
Tiba-tiba terbukalah sebuah portal di F4, tepat di seberang
Teater jKT48. Keluarlah seorang pemuda dari portal itu.
“Tidak apa-apa, namaku VVorushi. Aku terlempar dari masa
depan ke masa ini. Ngomong-ngomong aku juga VVota.” Kata VVorushi.
[Ini adalah penghancuran dunia!]
“Dengan kekuatan yang ini, usahaku dan Ratuku untuk
menghancurkan dunia ini gagal! Tapi, dengan adanya para gadis (member) ini,
Ratuku bisa bangkit dan kami bisa berevolusi!” kata monster yang terlihat
siluetnya itu.
“Sial, dia akan membangun kerajaan baru di dunia ini! Jangan
sampai dia berevolusi!” teriak Anton.
***
“Apa? Aku bukan yang pertama?” kata Evan.
[Kamen Rider VVota yang pertama!]
“Namaku Rio, aku adalah Kamen Rider VVota pertama.
“Belt-san! Tolong kami!” teriak Rio.
[Akankah Belt-san memberikan pertolongan kepada mereka?]
Kamen Rider VVota: Rise of the Future Empire!
Segera!