Posted by : Dwayne Matthew Evan
Minggu, 06 Maret 2016
Sebelumnya, di Kamen Rider VVota!
“Siapapun itu, tolong pinjamkan kekuatanmu!” teriak Kamen
Rider VVota.
*Chouzetsu kawaii! Junianatha Form*
“Guit-Axe!”
“Hissatsu! Axe Rhytm!”
“Kau hampir diketahui oleh Kamen Rider VVota. Lain kali kau
harus hati-hati.” Kata suara misterius.
“Maafkan aku, aku akan lebih hati-hati lagi. Aku terlalu
dekat hari ini.” Kata si orang berbaju serba hitam dengan suara tersamarkan.
“Aku penasaran deh sama orang itu. Kenapa dia selalu muncul
di pertempuranku.” Gumam Evan di kamarnya. “Oh iya, waktu itu pas imlek vvombie
pernah bilang…”
***
“Dasar Kamen Rider, kenapa kalian selalu menghalangi kami?!”
teriak vvombie itu lalu meledak. (Baca juga episode spesial: Imlek)
***
“…dia menyebut kalian. Apakah mungkin ada Kamen Rider lagi
selain aku?” tanya Evan dalam hatinya.
Hari pun berlalu. Evan menyambut pagi hari dengan…
terlambat. Ia ada janji bertemu dengan Karen di pagi hari di J-Café.
“Sial, kenapa aku telat bangun!” gumamnya, lalu ia
tersandung tumpukan buku di lantai, “wadow, siapa orang bodoh yang menyimpan
buku ini di sini?!”
Hening.
“Aku memang bodoh ya.” Gumamnya.
Evan pun langsung menancap gas menuju J-Café. Sesampainya
disana, terlihatlah Karen yang sedang duduk diam dengan wajah cemberut.
“Karen, maaf aku terlam…”
“BODOOOH AKU MENUNGGU LAMA DI SINI!” teriak Karen sambil
memukul kepala Evan.
“Aduh sakit. Itu kekuatan yang tidak biasa buat seorang
wanita tahu.” Gumam Evan.
“Huh, biar saja.” Jawab Karen masih emosi.
Evan melihat keanehan. Ia seperti melihat jaket hitam yang
kebetulan sedang dikenakan Karen hari itu. Tapi ia melupakannya, mungkin itu
déjà vu, pikirnya.
Tiba-tiba handphone keduanya berbunyi. Keduanya pun
mengangkat telepon.
“Halo, iya kenapa, Ton?” tanya Evan.
“Halo?” jawab Karen.
“Ke eco-park, sekarang! Kami mendeteksi VVoshrek dan Chou
Moenster bersama para member yang diculik! Kami tunggu di tempat parkir!”
“Cepat kemari. Kutunggu.” Kata seseorang di telepon Karen.
“Maaf, aku harus pergi duluan ya!” keduanya berkata
bersamaan.
“Iya, kalau begitu aku juga pergi duluan!” keduanya berkata
bersamaan lagi.
“Eh, kok samaan ya? Hehe?” ujar Karen.
“Ahh, mungkin kita…”
Suasana hening.
“Aduh, kok jadi aneh begini yah? Hahah! Dadah!” kata Evan.
Evan menancap gas motornya dan langsung menuju ke eco-park.
Sesampainya di tempat parkir, ia bertemu Anton dan Ryan.
“Bagaimana kabarnya?” tanya Evan.
“VVoshrek dan Chou Moenster sudah pergi, mereka meninggalkan
para member dengan moenster yang terlihat cukup kuat. Berhati-hatilah.” Kata
Anton.
“Tunggu! Moenster ini sedang melakukan sesuatu!” kata Ryan
tiba-tiba sambil menatap layar laptopnya yang sedang terhubung di kamera
keamanan di situ.
“Apa yang dia lakukan?” tanya Anton.
“Entahlah, ayo kita lihat dahulu.” Kata Ryan.
“Apa sih?” tanya Evan, penasaran.”
“Sudah kau sana, nanti kuberi live report deh!” kata Anton.
“B-Baik!”
Evan pun langsung menuju tempat di mana moenster sedang
melancarkan aksinya. Saat sedang mencari, Anton memberikan laporan langsung.
“Sial! Cepatlah sampai!” teriak Anton.
“Duh sabar, kenapa memang?” tanya Evan.
“Moenster ini mengubah member menjadi… moenster lagi! Jadi
ini special power moenster yang ini!” jawab Anton.
“Apa? Dasar sial. Aku akan segera sampai!” teriak Evan.
“Hiyaaa! Berubah!”
Evan pun berubah sambil berlari dan setelah ia berubah, ia
sampai di situ dengan tepat waktu. Terlihatlah 3 member yang sudah diubahnya
menjadi moenster.
“Lawanlah mereka, Kamen Rider!” teriak si Moenster.
“Apa? Aku tidak akan melawan para member ini!” teriak Kamen Rider
VVota.
“Itu sih resikomu ya? Aku pergi dulu ya!” kata moenster itu.
“Ahh dasar kau pengecut!” teriak Kamen Rider VVota.
*Type Change*
“Light Gun!” teriak Evan hendak menembak.
Tapi moenster sudah terlanjur kabur.
“Aduh bagaimana cara menghilangkan pengaruhnya ya? Hmm..”
Evan berpikir dalam hatinya sambil
menjauh dari serangan-serangan yang dilancarkan para member yang sudah diubah
menjadi moenster. “Ah benar juga ya!”
*Chouzetsu kawaii: Junianatha Form*
“Bantu aku ya, Nju! Guit-Axe!” kata Kamen Rider VVota
mantap.
Kamen Rider VVota memainkan lagu JKT48 dengan indahnya.
Seketika pengaruh dari moenster tadi hilang. Namun ketiga member itu masih
berwujud moenster.
“Wah, kok aku jadi begini?!” teriak masing-masing member.
“Kalian sudah sadar? Tenang-tenang! Kalian ikut aku ya!”
kata Kamen Rider VVota.
***
“Bagaimana, Yan? Dia berhasil?” tanya Anton.
“Hmm, kok hilang dari kamera ya?” jawab Ryan.
“Loh, coba periksa kamera lainnya.” Balas Anton.
“Sudah, tidak ada.” Jawab Ryan lagi.
Tiba-tiba pintu mobil van terbuka, dan masuklah 3 moenster
itu.
“HUAAH, ADA MOENSTER MASUK KE MOBIL KITA! BUNUH! BUNUH!”
teriak Anton panik.
“HEH JANGAN! Mereka itu member tahu, aku berhasil
menghilangkan pengaruh moenster itu, tapi wujudnya masih belum hilang.” Kata
Kamen Rider VVota.
“Serius? M-Maafkan k-kami. T-Tusut boleh?” kata Anton.
“Enak saja kau.” Kata Kamen Rider VVota yang sedang mencabut
Ultimate PP Shanju dari braceletnya, lalu ia kembali menjadi manusia.
“Hmm. Sepertinya sama seperti vvombie waktu itu.” Ujar Ryan
tiba-tiba.
“Apanya, Yan?” tanya Evan.
“Ingat vvombie dengan special power amnesia? Pengaruh
vvombie itu benar-benar hilang setelah dihancurkan.” Jawab Ryan.
“Dengan kata lain, jika kita menghancurkan moenster ini,
member yang sudah diubah ini juga akan menjadi seperti semula lagi. Boleh juga
hipotesismu, Yan.” Tambah Anton.
“Ya sudah. Kita bawa dulu para member supaya tidak ada warga
sipil yang melihatnya.” Kata Evan.
Evan pun masuk ke mobil van itu, lalu mereka menuju rumah
Anton.
“Hmm, kalau boleh tahu, nama kakak siapa ya?” tanya seorang
member(moenster) itu.
“Hehe. Aku Evan. Aku Kamen Rider VVota. Aku bertugas
melindungi Teater kesayanganku, dan idol group kesayanganku juga. Aku akan
menyelamatkan kalian semua.” Jawab Evan mantap.
“Wahh, mohon bantuannya ya, kak!” tambah member yang lain.
“Ehh, moenster jadi berulah lagi! Kita turunkan dulu mereka
di markas, lalu aku akan menyusul. Kau ke sanalah duluan, Van!” kata Ryan.
“Baik.” Jawab Evan, “Light Cycle!”
Tiba-tiba Light Cycle datang dari kejauhan. Evan membuka
pintu geser bagian kiri mobil van itu, dan saat Light Cycle sudah cukup dekat,
ia pun melompat dan langsunglah ia berada di atas Light Cycle, dan hendak
menancap gas.
“Eh, Van tunggu. Kami baru saja menemukan ini. Kartu ini
bisa menentukan tempat di mana ada serangan vvombie, moenster, VVoshrek ataupun
Chou Moenster. Pasangkan di PP Deck di dashboard motormu, dan kau akan dipandu
oleh semacam GPS. Kalahkan dia!” kata Anton.
“Baiklah, terima kasih, kawan!” kata Evan sambil menerima
kartu itu.
Evan memasangkan kartu itu di PP Deck di dashboard motornya,
dan langsung muncul hologram di atas dashboardnya tentang peta tempat yang akan
ia tuju.
“Wah canggih ya! Oke deh, berubah!” teriak Evan mantap.
Akhirnya ia sampai di tempat di mana moenster berulah. Dan ternyata…
***
Selanjutnya di Kamen Rider VVota
“Cih, kalau begitu, ayo maju, Nju!” teriak Kamen Rider VVota
mantap.
“Apa? Graduate?” tanya Evan agak kecewa.
“Benar. Ini semua mereka lakukan demi kelangsungan idol
group kita ini.” Kata Evan.
“Apa yang kau lakukan tadi? Itu berbahaya!” kata suara
misterius.
“Tenang saja, dengan barusan dia tidak akan terlalu curiga
identitasku yang sebenarnya.” Kata si orang berbaju serba hitam misterius itu.
Episode 10: Alasan Member Graduate